Biaya Sekolah Pilot pada STPI Curug
Awal 2015 Kemenhub membuat kebijakan buat untuk menghilangkan subsidi bagi siswa calon pilot pada Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug. Penghentian ini ditujukan untuk mengurangi APBN yang tidak menjadi prioritas dan siswa calon pilot dirasa mampu untuk membiayai sendiri
Saat ini STPI Curug masih mengupakan beasiswa untuk siswa berprestasi dan tidak mampu yang akan membebaskan siswa dari segala macam biaya, dalam hal ini STPI masih menjalani proses menuju status badan layanan umum (BLU)
Jurusan Penerbang STPI Curug memiliki 2 (dua) program studi bagi pilot yakni Prodi Pernerbang Sayap Tetap & Program Studi Penerbang Sayap Putar. Perbedaannya prodi Penerbang Sayap Putar ditujukan mencetak anak didik sebagai penerbang helikopter.
Biaya pendidikan kedua prodi tadi juga tidak selaras. Secara akumulatif sekolah pilot buat penerbang helikopter (rotary wing) lebih mahal dibanding pilot pesawat sayap tetap (fixed wing). Hal tadi terkait menggunakan biaya operasional helikopter yang lebih akbar, imbasnya porto praktek terbang pula lebih mahal.
Biaya pendidikan pilot pada STPI Curug mampu dihitung semenjak pendaftaran sampai wisuda kelulusan. Acuannya jelas yaitu Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 Tahun 2015 mengenai Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yg Berlaku dalam Kementerian Perhubungan.
Dapat dibandingkan bahwa biaya membangun penerbang helikopter sampai lulus sebesar kurang lebih Rp 600 juta lebih akbar dari pada penerbang pesawat sayap permanen yang mencapai sekitar Rp 500 juta
Pendidikan pilot sanggup berlangsung hingga 2 tahun terdiri menurut 4 semester dengan total SKS 81 rinciannya Teori 62 SKS dan praktek 19 SKS. Selama pendidikan anak didik bisa menggunakan Fasilitas Pendidikan Penerbang yang mencakup:
1. Flight Simulator Single Engine TB-10
2. Flight Simulator Multi Engine B-58
3. Flight Simulator Helicopter Bell 206
4. Computer Base Training
5. Pesawat Latih